Skip to main content

[RESENSI] Dear Nathan


Ini buku yang aku beli di Batam kemarin, dan tadi malem udah selesai bacanya. Harus aku akui, ini buku yang menarik. Jadi, aku pengen nulis sedikit resensi tentang buku ini. Resensi pertama dari buku bukan FantasTeen. Hehe.

Langsung aja check Out, yaa.. mudah-mudahan bisa jadi pertimbangan buat beli dan baca buku karangan Erisca Febriani ini.


Judul       : Dear Nathan
Penulis    : Erisca Febriani
Genre      : Romance

Penerbit  : Best Media
Terbit      : Maret 2016
Harga      : Rp 99.000,00


Sinopsis  :

Berawal dari keterlambatan mengikuti upacara pertama di sekolah baru, Salma Alvira bertemu dengan seorang cowok yang membantunya menyelusup lewat gerbang samping. Selidik punya selidik, cowok itu ternyata bernama Nathan; murid nakal yang sering jadi bahan gosip anak satu sekolah.

Beberapa rangkaian kejadian pun terjadi, yang justru mengantarkan Salma untuk menjadi kian lebih dekat dengan Nathan. Dua kepribadian yang saling bertolak belakang, seperti langit dan bumi; yang tidak bisa bersatu tapi saling melengkapi.

Novel ini mengisahkan tentang masa indah putih abu-abu, persahabatan, pelajaran kehidupan, dan pentingnya untuk selalu menghargai perasaan.

*

Sebelum mulai resensi, pengen selfie bentar sama novelnya. Hahaha. Biar jadi bukti kalau emang aku udah beli buku ini dan selesai baca tadi malam. Taraa... muka kayak habis bangun tidur padahal itu foto pas selesai mandi.

Mari kita mulai dari Cover. Best Seller.. hmm.. ngga salah sih. Baru cetak pertama di bulan Maret, bulan April udah cetakan yang ketiga. Mungkin bulan Mei ini udah cetak ulang lagi, tapi waktu aku beli kemarin, dapet buku yang cetakan ketiga.

Lalu ada iming-iming tulisan "Telah dibaca lebih dari 10,5 juta kali di wattpad." yang buat aku semakin tertarik buat ngambil buku ini. Aku tahu ini buku dari temen komunitas di KafeKopi yang sebagian besar adalah penulis di wattpad. Jadi, karena aku lihat ada potensi yang keren pada novel ini, aku segera menariknya dan membawanya ke meja kasir.

Pas pertama kali baca langsung tersentuh di bab pertama. Ada kesan menarik, saat Erisca memulai cerita dengan sesuatu yang mainstream tapi dibuat beda. Adegan mainstreamnya itu: Salma masuk ke sekolah (info: aku paling benci pas baca bab pertama dengan masuk sekolah atau pindah rumah). Tapi psas baca bab pertama ini aku malah semakin tertarik. Yaa!! adegan masuk sekolah di buku ini, si Salma telat dan ketemu sama si Nathan. Lalu si Nathan bantuin Salma dan begitulah seterusnya. Ini menarik.

Aku lihat banyak kelebihan pada novel ini. Aku bahkan hampir tidak berani menulis resensi dari buku tebal. Karena menurut pendapatku, novel tebal yang penulisnya bukan remaja lagi, sudah lebih dari bagus. Tapi ternyata novel ini juga ada kelemahannya.

Pertama, gaya bahasa Erisca yang bagus di bab awal berubah memburuk di akhir bab. Berkesan sedikit bertele-tele, beda dengan di bab awal yang terkesan lugas dan langsung ke point. Ada banyak ungkapan yang tidak aku mengerti dan membuatku melompat dua sampai tiga paragraf saking tidak nyaman membacanya.

Kedua, alur cerita di Dear Nathan ini sedikit membelok. Pertama, ini menceritakan tentang Salma dan kisah cinta pertamanya dengan Nathan, namun di tengah bab.. tokoh utama Salma seolah menjadi pemeran kedua setelah Nathan. Nathan mendominasi novel dengan cerita masa lalunya. Lalu di akhir bab, Salma kembali lagi dengan cerita cintanya.

Terlepas dari kedua kelemahan tersebut, aku sangat cinta dengan novel ini. Terlebih dalam segi leluconnya. Aku sampai tertawa sendiri dengan celetukan-celetukan dari Nathan yang sedikit menggila. Aku bahkan sempat berpikir ingin merubah kepribadian menjadi seperti Nathan, tapi urung karena aku sudah terlanjur suka dengan kepribadianku yang sekarang.

Aku juga suka dengan ide ceritnaya. Tentang kisah cinta Seli dan Nathan, gadis paling kaku dan cowok paling nakal namun sebenarnya butuh kasih sayang. Kekonyolan khas SMA, perilaku, hukuman, alasan, sampai nasihat-nasihat dalam buku ini benar-benar menggambarkan masa-masa seragam putih abu-abu.

Aku inget satu Quote dari Seli:
Seiring perkembangan umur seseorang, bakal ada tiga hal yang berubah: teman-teman sekelilingnya, buku yang dibaca, dan perkataannya. 

Bagi kalian pecinta romance-comedy sekaligus rindu akan masa SMA, buku ini cocok menjadi bahan bacaan buat kalian. Dan untuk Erisca, thanks buat karyanya. Aku suka. Kutunggu bukumu yang selanjutnya.

Comments

  1. Review jingga dan senja dong

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah thanks recommendation nyaa,, ntar aku beli baca dulu bukunya, yaa, kalau memungkinkan untuk di-review aku bakalan publish di blogg! Stay tuned teruss

      Delete
  2. Kak, aku suka bgt sama blog nya
    Tipsnya membantu, reviewnya bagus2, i just-asdfghjkl
    Boleh recommend tips buat pemula ngga kak? Kayak kesalahan yang sering dilakukan, dll. Makasih buat blognya yang bagus ya kak :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah! Terimakasih. Kamu juga pengen mulai menulis, ya? Calon penulis baru? Kalau begitu, aku recommend tiga tips menulis yang aku tulis di bawah ini:

      1. Tips Menulis yang Paling Utama
      http://diary.wheza99.com/2014/11/tips-menulis-yang-paling-utama.html

      2. Tips Membuat Paragraf yang Baik
      http://diary.wheza99.com/2014/12/fantasteen-solvite.html

      3. Tips Menentukan Judul
      http://diary.wheza99.com/2014/11/rumah-angker-fantasteen.html

      Semoga tiga tutorial sederhana yang aku tulis bisa membantu kamu memulai karir sebagai penulis, ya. Kabarin kalau tulisannya udah selesai.

      Delete
  3. blog nya membantu banget. makasih ya ka.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama. Senang bisa membantu. Mampir terus, ya! :)

      Delete
  4. Keren wheza, semangat terus yahh💪 Btw aku salfok ke kmu yg mau mengubah kepribadian😆

    ReplyDelete
  5. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

[Buku] wheza99 - Poltergeist (2016)

Fantasteen DarkMatch: Poltergeist Pagi, pagi, pagii!!~ Februari kemarin aku kembali dapet kabar gembira dari FantasTeen tentang diterbitkannya buku duelku bersama Tessia. Aku senang bisa melihat penampakan cover Poltergeist, meski agak sedikit penasaran dengan Seven Mirrors yang selesai kutulis sebelumnya tetapi belum tampak covernya sampai sekarang. Berikut sedikit tentang buku baruku:

FantasTeen: Solvite (Tips Membuat Paragraf yang Baik)

Malam ini, kita akan menyambut buku FantasTeen yang covernya paling aku suka. Solvite. Awalnya aku pikir ini kisah tentang Dewa Kematian. Tapi ternyata perkiraanku melenceng beberapa persen. Walau begitu, aku tetap suka dengan buku ini. Setidaknya, cover buku inilah yang memberikan inspirasi untuk bukuku yang selanjutnya, tentang Soul Reaper. Mari kita lihat, pelajaran apa yang bisa kita ambil dari buku karya Hilmy yang satu ini.

[Buku] wheza99 - This is (not) Love (2016)

This is (not) Love Pagi semua!~ Di bulan pertama tahun 2016 aku dikejurkan dengan kabar gembira dengan terbitnya buku antologi bersama teman-temanku dari Tim Kafe Kopi. Aku harap buku ini akan menjadi langkah awal bagi Kafe Kopi dalam menjadi komunitas sastra yang memiliki banyak pembaca. Berikut sedikit tentang Antologi pertama tim Kafe Kopi: