Skip to main content

FantasTeen: Saving Ludo (Edisi Spesial)

FantasTeen: Saving Ludo

HUUUUUUAAAAAAAAA...!! KAK ZIGGY..!!!
THIS IS THE BEST NOVEL I'VE EVER READ IN FANTASTEEN.

Aku benar-benar kehabisan kata untuk mendeksripsikan novel ini. Baca satu chapter buku ini dan kalian akan tahu kenapa aku bisa mengatakan bahwa novel ini adalah novel terbaik yang pernah ada.

Buku Saving Ludo ini adalah kado perpisahan dari kak Ziggy kepada FantasTeen. Maka, aku ingin mempersembahkan review ini untuk kakak sebagai ucapan terimakasih karena telah memberikan kado terbaiknya kepada kami, para pembaca FantasTeen.


Judul       : Saving Ludo

Penulis    : Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie

Genre      : Fantasy

Penerbit  : FantasTeen

Terbit      : January 2015

Harga      : Rp 39.000,00


Sinopsis  :


"Kamu tahu ... kadang-kadang kamu berdoa, dan .... Yah, Tuhan memang selalu mendengarkan. Tapi, yang mendengar bukan cuma Tuhan, lho. Kadang-kadang, ada 'sesuatu' yang lain yang juga ikut mendengarmu. Di tengah-tengah doamu yang paling putus asa, 'dia' akan mendengarkan. Yang bisa kamu lakukan hanya menunggu, apakah Tuhan cukup cepat untuk menjawabmu ... atau kamu bisa mendapati 'dia' memberimu jalan pintas lebih cepat sebelum Tuhan mengirimkan jawaban milik-Nya--dan, kamu tahu benar kadang-kadang pesan dari Tuhan sering pending.

Dan, asal tahu saja, 'dia' lebih jago membujuk daripada kurir Tuhan. Kalau sudah begitu, berarti kamu benar-benar sial.

*

Saving Ludo

Kata-kata indah itu membuat api penasaran menyala-nyala. Aku benar-benar hampir menyesal karena tidak mengambil buku terbagus ini dari rak FantasTeen. Jika bukan karena desakan dari Kak Dika untuk menulis review tentang Saving Ludo, aku mungkin tidak pernah akan membacanya.

Tahan sebentar! Aku harus menceritakan garis besar dari novel ini.

Cerita ini dimulai ketika Theo datang untuk berkunjung ke rumah sakit tempat sahabatnya, Ludo dirawat. Kak Ziggy menceritakan tentang Theo yang selalu murung melihat kondisi sahabatnya, Ludo yang semakin hari semakin buruk.

Hingga suatu hari, ketika Theo pulang dari membesuk Ludo, semua berubah.

Saat itu, Theo sedang dalam perjalanan pulang menuju rumahnya. Berjalan kaki. Dia terlampaui malas untuk naik bus atau berdesakkan di dalam gerbong kereta. Dia ingin meluapkan kekesalannya tentang takdir Tuhan yang membuat sahabatnya terbaring lemas di rumah sakit.

Dia menendang sebuah sampah kaleng ke dalam gang sempit, dan seekor kelinci putih keluar dari dalamnya. Kelinci putih itu berbicara pada Theo dan menyuruh Theo mengikutinya.

Theo yang antara takut dan penasaran pun mengikuti langkah kelinci gendut berjas tadi masuk ke dalam gang sempit, berjalan di belakang kelinci.

Dan petualangan Theo menyelamatkan Ludo pun dimulai. Inilah Saving Ludo.

*

OH GOD! KAMISAMA! TUHAN! AH! HAHAHA #LebayDetected

What sould I say, yeah? Um... Firstly, this is the best novel that I ever read in FantasTeen. The best novel ever. T-H-E B-E-S-T.

Ziggy telah mengalami kemajuan yang sangat..., sangat..., SANGAT, S-A-N-G-A-T!! ... sangat pesat. Novel ini bahkan jauh lebih bagus dari Lucid Dream atau Gone yang pernah menjadi nominasi novel favorit-ku di FantasTeen.

This is the Best Novel Ever

Sebelum aku mengumbar pujian untuk novel terbagus ini, aku akan kasih sedikit kritik. Masukan buat kak Ziggy supaya bisa lebih bagus lagi.

Sebenarnya novel ini bagus banget, mungkin hampir sempurna. Hanya saja ada satu kesalahan yang fatal di sini. Sangat fatal, kakak! Sangat fatal. Ngga fatal-fatal amat sih, tapi cukup fatal. <- #labil

Yeah, lagi-lagi about judul. "Saving Ludo"

Saranku, lain kali coba kakak pikirkan dua atau tiga kata lebih untuk judul novel kakak. Jika bukan karena sinopsis di bagian belakang buku, aku rasa, mungkin sedikit sekali yang akan menarik buku kakak dari atas rak. Lagipula, yang dipajang di rak itu judulnya, bukan sinopsis.

Tapi setelah aku pikir-pikir judul Saving Ludo menarik, sih. Menyelamatkan Ludo. Bagaimana perjuangan tokoh utama untuk menyelamatkan seseorang yang bisa jadi sangat berarti baginya.

Okey, skip!

Buku ini terlalu bagus, jadi aku agak sulit menemukan kekurangannya. Tapi jujur, judul "Saving Ludo" itu tidak begitu menarik perhatianku saat tiba di toko buku. Jika aku tidak berpikir untuk membaca sinopsisnya, mungkin aku tidak akan pernah ingin membelinya.


Untungnya, penerbit berbaik hati mempromosikan buku itu, memberikan sinopsis, sampai memberikanku request untuk membuat review ini. Sehingga yang awalnya agak terpaksa menjadi sangat bersyukur karena bisa membacanya.

Oh God! This is the best story in FantasTeen. Kalian harus baca!



Sekarang, kenapa aku bisa mengatakan buku ini adalah buku terbagus

Okey, mari kita bedah chapter 1-nya saja. Satu chapter jauh lebih cukup untuk memberikan penilaian tentang gaya bahasa.

Pembukaan chapter satu dalam cerita ini diawali dengan kata-kata yang sama seperti tertulis di bagian buku pada sinopsis cerita. Aku tidak akan menulisnya lagi. Itu hanya akan membuat postingan kali ini lebih panjang lagi.

Saat aku membaca kalimat per kalimat dari pembukaan chapter, aku bisa menebak bahwa gaya tulisan kak Ziggy berada di level 3 ke atas.

Dan benar saja. Tepat saat aku mulai membaca cerita dari sudut pandang Theo, aku menyimpulkan bahwa gaya bahasa kak Ziggy berada di level tiga. Show don't Tell-nya sangat sempurna. Aku bahkan bisa membayangkan keseharian Ludo yang terus terbaring di rumah sakit.


Perhatikan penggalan ceritanya:
Ludo sudah hampir delapan bulan berada di rumah sakit. Delapan bulan itu lebih dari setengah tahun, dan itu sama saja dengan seumur hidup bagi anak-anak seusianya.

Kalimat itu benar-benar memberikan kesan baik bagi novel ini. Terlampaui baik, malah. Baru baca tiga paragraf dan aku menilai kalau gaya tulisan kak Ziggy berada di level tiga.

Ah! Belum sampai di situ!

Awalnya memang aku berpikir bahwa gaya bahasa kak Ziggy berada di level tiga, tapi ternyata aku salah. Aku mengubah pendapatku ketika membaca penggalan cerita yang satu ini.
Kelinci berpakaian rapi itu melompati undakan tangga dan mendorong pintu kayu berpelitur.
Satu kalimat? Ya! Satu kalimat memang. Tapi jika kalian memperhatikan satu kalimat itu, tekstur yang terdapat di dalamnya sangat indah. Banyak penulis pemula yang melupakan tekstur tersebut sehingga menjadikan novel mereka berada pada posisi level tiga ke bawah.

Coba perhatikan kalimatnya!

"Kelinci berpakaian rapi" "Melompati undakan tangga" "Mendorong pintu kayu berpelitur".

Apa yang biasa ditulis oleh kita? Mungkin sebagian dari kita akan menulis: "Kelinci itu menaiki tangga, mendorong pintu, dan berjalan masuk ke dalamnya.", tanpa sempat berpikir kalau kelinci itu lompat bukan berjalan. Hahaha.

Kelinci itu lompat bukan jalan~

See? Satu kalimat itu yang membuatku ternganga dan menaikkan rating novel ini menjadi empat. Show don't Tell juga sesuatu yang sering terlupakan. Ini novel yang sempurna!

Dan OH!! Belum sampai di situ, juga!

Aku kembali menaikkan rating novel ini ketika Theo masuk ke dalam TOKO dan bertemu dengan Alice, sang pemilik toko, majikan dari Reginald si kelinci. Perhatikan penggalan dialog antara Theo dan Alice ini:
"Aku sudah mengagetkanmu, ya?" kata Alice.
Wajah Theo merona merah. "Tidak," sanggahnya, berdusta.
"Ah, bocah tukang bohong," kata Alice. "Aku suka tukang bohong"

Belum sampai di situ! Lihat penggalan selanjutnya ini:
"Sudah kubilang kamu tidak bisa ke luar sampai membeli sesuatu, atau, setidaknya, berjanji untuk membeli sesuatu."
"Bagaimana kalau aku enggak memenuhi janjiku?"
"Aku suka orang yang ingkar janji."

Belum sampai di situ! Lagi-lagi-lagi!!
"Aku engga mau membeli apa-apa dari tempat terkutuk ini, PA-HAM?"
"Ah, bocah tukang menghina. Aku suka tukang menghina." 

Dan sekarang. Apakah kalian tahu kenapa Alice sering mengatakan kalau dia suka sesuatu yang bersifat buruk itu? Hahaha. Ini adalah bagian yang membuatku tidak bisa berhenti mengatakan kalau buku ini adalah buku terbaik FantasTeen!! ASTAGA!! THIS IS THE BEST NOVEL EVER!!

Adalah bagian terakhir dari chapter satu yang membuatku menganga terpesona. Lagi-lagi kalimat mujarab di bagian sinopsis kembali diulang. Tapi kali ini oleh Alice. Alice memberikan penjelasan kepada Theo tentang siapa dirinya.

Mari kita lihat penggalan ceritanya sekali lagi. Ini yang terakhir. Janji.
 "Mereka menyebutku pixie,  Rumpelstilskin, peri, jin.... Banyak nama yang diberikan kepadaku, dan ada banyak deskripsi yang digunakan untuk menggambarkanku. Aku dianggap baik, buruk, berbahaya.... Apa pun yang mereka pikirkan tentangku, mereka selalu menganggapku menarik.
"Tapi di antara semua asumsi dan nama tentangku, hanya ada satu yang benar; Aku tidak pernah bisa menjadi baik. Aku adalah penghuni bawah tanah. Penghuni kegelapan. Aku adalah Dia.
"Aku iblis."

WHOOAAA...!!!!!

Aku benar-benar terbawa emosi ketika membaca chapter satu itu. Tepat ketika aku membaca kalimat terakhir dari Alice, aku benar-benar menaikkan rating novel ini menjadi lima. Rating tertinggi. Ini adalah novel terbaik yang pernah aku baca di FantasTeen.

Sulit sekali untuk seorang penulis remaja mendapat rating setinggi itu. Aku bahkan, menilai novelku hanya sampai rating tiga. Aku masih memiliki banyak kekurangan, dan sedikit kesulitan untuk mencapai level empat dari kriteria--yang aku buat sendiri. wkwkwk.

Sayangnya kak Ziggy, penulis legenda dari FantasTeen ini sudah kelewat remaja untuk menerbitkan novelnya di serial Dar! Mizan. Sedih sekali jika aku harus mengucapkan salam perpisahan untuk penulis paling berbakat ini. Hiks :"

Tapi tenang! Kak Ziggy akan kembali dengan novelnya yang mungkin sudah berpindah dari penerbit FantasTeen. Kita nantikan saja novel terbaru dari penulis kita ini!

Semangat Menulis, teman-teman!

Aku harap review edisi spesial untuk Saving Ludo ini bisa memicu kalian untuk memperbaiki gaya penulisan masing-masing. Senantiasa mengkoreksi diri. Tidak hanya mengumpat ketika mendapat kabar buruk dari penerbit bahwa naskah kalian terpaksa harus ditolak.

Aku harap akan ada penulis baru yang bisa menyamai, atau bahkan melampaui kak Ziggy dalam soal tema, plot-twist, sampai gaya bahasa.

Aku akan menunggu kalian, para penulis muda! Semangat menulis!!

Comments

  1. Ajib, gak salah kita manggil kamu Angel part of Review.

    ...Oke, Saya balik ke dunia saya sendiri.

    Ikuti saya nak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wow. Berasa ngefly. B) Hehehe. Thanks, Lussy..!!

      Delete
  2. Huaa kamu sepikiran sama aku... saving ludo tuhh novel terbaguss sih yg pernah ku baca .. cerita nya menarik dan persahabatan nya ngenaa bangetttt

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya, kan? Ziggy punya peningkatan pesat di novel ini. Jarang ada penulis FantasTeen selevel Ziggy, semoga aja ada penerusnya nanti.

      Delete
  3. Nama penulis nya kurang rumit :v saya lagi beli buku ini via online wkwk semoga bagus

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menariknya lagi, Ziggy itu nama marga. Jadi, nama penulisnya itu Zesyazeoviennazabrizkie. Wkwkwk. Salam kenal! Cerita-cerita kalau udah selesai baca bukunya, ya! Siapa tau pendapatmu berbeda dengan resensi yang aku tulis.

      Delete
  4. Membaca review ini seakan melihat tulisanku! What I expected!?
    Setuju banget! Dan harusnya di rating ke-6.
    Hei! Ini belum terlambat, bukan? Bahkan siapapun masih bisa membaca karya Kak Ziggy dimanapun dan kapanpun.
    Bukan hanya itu, aku pecinta nama kak Ziggy, sampai-sampai setiap harinya (setelah membaca buku ini) aku memamerkan pada teman-teman di kelas. "Ziggy Zesyazeoviennazabrizkie! Kalian tahu? Oh, tidak? Sayang sekali." Atau, "Hei! Ingin menebak nama terunik? Ziggy Zesyazeoviennazabrizkie! Hahaha."
    Namanya sangat cocok untuk menjadi penulis cerita Saving Ludo. Terlalu menyimpan banyak misteri. Well, ini adalah komen yang cukup panjang. Terima kasih jika ingin membaca.
    Penulis Wheza? Semoga dikau masih hidup di tempat antah berantah. Karena aku pun masih bernapas di suatu titik di bumi yang kita pijak. Sampai jumpa!



    /abaikan/abaikan/abaikan

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

[Buku] wheza99 - Poltergeist (2016)

Fantasteen DarkMatch: Poltergeist Pagi, pagi, pagii!!~ Februari kemarin aku kembali dapet kabar gembira dari FantasTeen tentang diterbitkannya buku duelku bersama Tessia. Aku senang bisa melihat penampakan cover Poltergeist, meski agak sedikit penasaran dengan Seven Mirrors yang selesai kutulis sebelumnya tetapi belum tampak covernya sampai sekarang. Berikut sedikit tentang buku baruku:

FantasTeen: Solvite (Tips Membuat Paragraf yang Baik)

Malam ini, kita akan menyambut buku FantasTeen yang covernya paling aku suka. Solvite. Awalnya aku pikir ini kisah tentang Dewa Kematian. Tapi ternyata perkiraanku melenceng beberapa persen. Walau begitu, aku tetap suka dengan buku ini. Setidaknya, cover buku inilah yang memberikan inspirasi untuk bukuku yang selanjutnya, tentang Soul Reaper. Mari kita lihat, pelajaran apa yang bisa kita ambil dari buku karya Hilmy yang satu ini.

[Buku] wheza99 - This is (not) Love (2016)

This is (not) Love Pagi semua!~ Di bulan pertama tahun 2016 aku dikejurkan dengan kabar gembira dengan terbitnya buku antologi bersama teman-temanku dari Tim Kafe Kopi. Aku harap buku ini akan menjadi langkah awal bagi Kafe Kopi dalam menjadi komunitas sastra yang memiliki banyak pembaca. Berikut sedikit tentang Antologi pertama tim Kafe Kopi: